27 Maret 2008

New Mazda6 dengan Mesin Baru


Ketika pedal gas diinjak dalam (kickdown), dan jarum meter penunjuk putaran mesin (tachometer) berhenti pada 4.000 rpm, New Mazda6 langsung melesat dengan cepatnya. Punggung tersentak ke belakang, melesak ke sandaran kursi. Tak terasa jarum spidometer sudah menunjuk angka 100 kilometer per jam.

Dibandingkan dengan Mazda6 Sport pendahulunya yang diperkenalkan 29 Januari 2007, New Mazda6, yang akan diperkenalkan kepada wartawan (media launch) pada 27 Maret besok di Four Seasons Hotel, lebih bertenaga. Jangan heran. Kapasitas mesin yang disandang New Mazda, 2.5 Liter, memang lebih besar daripada mesin 2.3 Liter yang disandang Mazda6 Sport.

Namun, penyaluran tenaga dan torsi mesin New Mazda6 ke roda berlangsung lebih lembut ketimbang pendahulunya. Itu terjadi karena mesin 2.5 Liter yang disandang New Mazda6 bukanlah mesin berperforma tinggi seperti yang disandang oleh Mazda6 Sport. Pada mesin New Mazda6 tenaga maksimum sebesar 167 PK dicapai pada 6.000 rpm, sedangkan pada mesin Mazda6 Sport tenaga maksimum sebesar 164 PK dicapai pada 6.500 rpm, dan mesin tetap dapat dipacu sampai jarum tachometer memasuki batas garis merah pada 7.000 rpm.

Namun, torsi maksimum New Mazda6 sebesar 226 Nm dan Mazda6 Sport sebesar 207 Nm sama-sama dicapai pada 4.000 rpm. Torsi sebesar itulah yang sanggup melesakkan punggung pengendara dan penumpang depan New Mazda6 ke sandaran kursi.

Sama seperti Mazda6 Sport, New Mazda6 pun asyik dikendarai, dalam berbagai tingkatan kecepatan. Itu sebabnya, Mazda6 kerap kali juga disebut sebagai mobil yang dirancang bagi pengendara (driver’s car).

Jika merasa kurang puas hanya dengan menggunakan persneling otomatik, yang memiliki 6 tingkatan kecepatan, pengendara dapat mengoperasikan tiptronic, dengan memindahkan tangkai persneling ke kanan. Dengan mengoperasikan tiptronic, pengendara dimungkinkan untuk menaikkan dan menurunkan gigi persneling secara manual tanpa kehadiran pedal kopling. Pengendara tinggal memaju dan memundurkan tangkai persneling, atau menggunakan tuas dan tombol di setir.

Walaupun Mazda6 merupakan kendaraan yang dikhususkan bagi pengendara, namun Mazda6 juga nyaman bagi penumpang yang duduk di kursi belakang. Itu tentunya berkat suspensi Mazda6 yang lumayan baik.

Kompas yang mendapatkan kesempatan untuk menguji jalan New Mazda6 hari Senin (24/3) lalu tidak menemui kesulitan dalam mengemudikan mobil tersebut walaupun berpapasan dengan mobil lain di ruas jalan yang sempit.

Penggunaan dynamic stability control (DSC) dan traction control (pengendali traksi) membuat Mazda mempunyai penapakan yang baik di permukaan jalan dan stabil dikendarai. Gejala oversteer atau understeer tidak muncul, kendati mobil melakukan manuver dengan kecepatan tinggi.

Wajah baru

Selain mesinnya yang baru, wajah New Mazda6 pun mengalami perubahan. Meskipun, kesan sport pada New Mazda6 tetap menonjol. Dari depan, sosok New Mazda6 agak mirip dengan Mazda RX8. Walaupun bagian belakang New Mazda6 diubah di sana-sini, secara selintas perubahan tersebut tidak terlalu kentara, apalagi lubang knalpot ganda yang merupakan ciri khas Mazda6 Sport tetap dipertahankan.

Interior New Mazda6 tidak banyak berubah apabila dibandingkan dengan pendahulunya. Kesan sport melekat erat pada interior. Kursi pengendara dilengkapi pengaturan elektronis, setir pun dapat dinaikkan atau diturunkan (tilt) dan dapat didorong atau ditarik (telescopic), dan setir pun dilengkapi berbagai tombol pengaturan.

New Mazda6 akan memasuki segmen sedan midsize yang ditempati oleh Honda Accord, Toyota Camry, dan Nissan Teana. Dan, sama seperti mobil-mobil pesaingnya, New Mazda6 pun menggunakan keyless entry serta menggunakan tombol start stop engine untuk menyalakan dan mematikan mesin.
(Sumber: KMC)

Afrika Kembali Gelar Reli Dakar?


Paris - Harapan untuk kembali menggelar Reli Dakar di Afrika terbuka lagi. Pihak penyelenggara berharap dapat menggelar Reli Dakar di Afrika pada 2012.

Afrika tahun ini batal untuk menggelar kompetisi reli untuk mobil, truk dan motor karena ancaman teroris. Sedangkan Argentina dan juga Chile ditunjuk menggelar reli tersebut pada 3 hingga 18 Januari 2009 menyusul pembatalan event tersebut.

Meski demikian, reli terberat di dunia ini tidak akan lama -lama jauh dari Afrika. Pemilik Amaury Sports Organization, Patrice Clerc mengungkapkan bahwa reli tersebut akan kembali ke Afrika setelah faktor keamanan sudah tak dikhawatirkan lagi.

"Kami benar -benar tergantung atas situasi geopolitik di sana. Saya tidak tahu jika akan diizinkan bagi kami untuk kembali menggelar reli ini menjelang 2011 atau 2012," ungkap Clerc seperti dilansir BBC Sport.

Reli Dakar 2008 dibatalkan 24 jam sebelum start pada Februari lalu dengan alasan keamanan. Sebelumnya militan Al-Qaida membunuh satu keluarga dari Prancis di Mauritania pada 24 Desember lalu dimana delapan dari 15 stage digelar disitu.

Akhirnya pada 2009, reli dipindahkan ke Argentina dan Cile. Ini untuk pertama kalinya dalam 30 tahun sejarah reli tidak dilakukan di rute yang telah menjadi tradisi reli Dakar ini
(Sumber: detik.com)